Tuesday, September 20, 2016

Penipuan Di Tokopedia

Assalamualaikum wr.wb
Belanja online adalah cara terbaru dalam kita berbelanja  sebab ini juga merupakan dampak dari berkembangnya teknologi. Berbelanja online cukup mudah, tanpa harus kita pergi ke toko tersebut. Semakin hari portal-portal belanja online semakin beragam dengan fasilitas yang beragam pula, contohnya lazada, blibli, tokopedia, olx, dan masih banyak lagi platform lainnya.
Pertama saya ingin membahas lazada terlebih dahulu. Lazada tergolongkan belanja online yang paling aman, namun semenjak diadakan sebuah fasilitas baru yakni Buat Toko Anda, mengharuskan untuk setiap pembeli juga harus berhati-hati kepada setia pedagang yang ada diplatform tersebut. Ada juga sebuah kasus dilazada yakni seseorang yang membeli ponsel, namun ketika dicek melalui web lazada ternyata ponsel yang ia beli sudah sampai rumah, padahal dari pagi hingga sore tak ada seorangpun dari JNE yang mengirimkan paket kepadanya. Cukup aneh bukan, namun jangan seuzon dahulu bila ini merupakan penipuan yang dilakukan oleh lazada, sebenarnya ini merupakan kesalahan dari pihak JNE yang salah alamat. Bila barang sudah diasuransikan tidak masalah JNE mau menanggung segala kerugia yang timbul, tapi ingat ini hanya jika barang sudah diasuransikan kepada pihak JNE.
Yang kedua saya ingin membahas OLX sebelum pada pembahasan pokok kita, Penipuan Di Tokopedia. OLX juga termasuk platform jual beli online dengan memiliki perbedaan dengan toko online lainnya. Perbedaannya ialah pada sistemnya, OLX hanya sebagai mesinperantara antara penjual dan pembeli, artinya OLX tidak bisa menyediakan keamanan dan keselamatan sebab ia hanya sebagai penyedia layanan. Cara kerja ini bisa kamu jumpai seperti pada grub-grub fb yang berisi jual beli, hanya saja OLX diwujudkan dalam bentuk web yang lebih kompleks. Disini tidak ada layanan kirim dahulu baru dibayar seperti yang ditawarkan oleh tokopedia dan bukalapak. Pada OLX memiliki semboyan klik ketemuan deal, jadi segala keselamatan ditanggung oleh para penggunanya. Miripkan sama grub jual beli difb, jika kita mau beli digrub tersebut kita harus mengadakan perjanjian dulu kepada pembelinya.
Ada beberapa kasus penipuan yang terjadi pada platform OLX, ingat OLX tidak melakukan penipuan hanya saja salah satu usernya melakukan tindak kecurangan dan karena hal itu OLX juga tidak akan bertanggung jawab. Salah satu kasusnya ialah saat melakukan ketemuan secara sendirian sang pembeli malah dikeroyok dan dirampok habis-habisan, ada juga yang barangnya tidak sampai, bahkan pernah ada kasus penculikan saat melakukan ketemuan dengan si pedagang.

Karena saking maraknya penipuan took online bersistem ketemuan seperti ini, maka terciptalah Lazada, Blibli, Tokopedia, dan Bukalapak yang meganut sistem terverifikasi oleh pihak manapun, keamananya adalah barang sampai uang baru akan diterima oleh pedagang. Beginilah alurnya

Pertama pembeli akan mencari barangnya terlebih dahulu, bila sudah pas ia lalu diperintahkan oleh pihak tokopedia untuk mengirimkan uang kerekening tokopedia sendiri, perlu diulang rekening tokopedia bukan rekening si penjual. Katakanlah penjual A kemudian mendapatkan pesan dari pihak tokopedia untuk segera mengirimkan barang ini ke alamat ini melalui ini. Jika sudah maka pedagang akan mendapatkan struk atau nomor resi dari pihak pengirimannya misalnya saja JNE. Nomor resi ini lalu dikasihkan sama piha tokopedia sebagai verifikasi sekaligus untuk mengtrack apakah barang sudah sampai. Bila ditrack atau saat pelacakan barang oelh tokopedia ternyata barang sudah sampai maka pembeli diwajibkan untuk mengkonfirmasi barangnya. Nah saat konfirmasi inilah yang membuat para pembeli merasa sangat aman jika barangnya tidak sesuai difoto, ia bisa mengembalikannya barang tersebut lewat menu konfirmasi.
Lalu apabila si pembeli sudah mengkonfirmasi, barulah uang ditransfer dari rekening tokopedia ke rekening penjual A. Selamat anda tenang hatipun senang….
Namun disaat sudah adanya peraturan seperti itu tetap saja ada saja orang yang ingin melakukan kejahatan. Ada sebuah kasus penipuan yang dilakukan oleh pihak penjual, yakni kasus pencurian password. Setelah melakukan transfer uang ke rekening tokopedia, si pembeli mendapatkan pesan dari si penjual untuk mengirimkan nomor dan alamat emailnya diperlukan jika nanti si penjual ingin menghubung si pembeli. Si pembeli akhirnya mengirimkan email dan nomor hpnya, tak selang beberapa lama si pembeli mendapatkan sebuah pesan yang isinya mengenai bonus dan diskon dari tokopedia, dan si pembeli dusuruh untuk mengambil diskon tersebut melalui sebuah link. Padahal pesan ini bukanlah pesan dari tokopedia melainkan dari si penjual yang menyamarkan emailnya dengan nama samara tokopedia. Si pembeli akhirnya masuk kepada link tersebut, ia kemudian login pada link tersebut dan dimulailah jebakan batmannya.
Link yang diberikan bukanlah link asli dari tokopedia ia juga menyamarkannya misalnya saja user.tokopedia.co.id atau free.tokopedia.com, diweb inilah telah dipasangi sebuah system yang bernama phising atau fishing (memancing). Saat username dan password dimasukkan maka si penjual akan login menggunakan user dan password tersebut dan dengan begitu cepat megkonfirmasi penerimaan barang. Ketika konfirmasi barang sudah dilakukan maka otomatis uang akan masuk ke kantong penjual.
Karena kasus tersebut akhirnya pihak tokopedia lebih mengamankan diri dengan melakukan proteksi pada nomor hp user sebagai outentikasi sebelum login. Tapi tetap saja sebagai seorang pembeli yang baik kita perlu waspada dan berhati-hati dalam melakukan jual beli. Sekian

Wassalamualaikum wr.wb

0 komentar:

Post a Comment