Assalamualaikum wr.wb
Belanja online adalah
cara terbaru dalam kita berbelanja sebab
ini juga merupakan dampak dari berkembangnya teknologi. Berbelanja online cukup
mudah, tanpa harus kita pergi ke toko tersebut. Semakin hari portal-portal
belanja online semakin beragam dengan fasilitas yang beragam pula, contohnya
lazada, blibli, tokopedia, olx, dan masih banyak lagi platform lainnya.
Pertama saya ingin
membahas lazada terlebih dahulu. Lazada tergolongkan belanja online yang paling
aman, namun semenjak diadakan sebuah fasilitas baru yakni Buat Toko Anda,
mengharuskan untuk setiap pembeli juga harus berhati-hati kepada setia pedagang
yang ada diplatform tersebut. Ada juga sebuah kasus dilazada yakni seseorang
yang membeli ponsel, namun ketika dicek melalui web lazada ternyata ponsel yang
ia beli sudah sampai rumah, padahal dari pagi hingga sore tak ada seorangpun
dari JNE yang mengirimkan paket kepadanya. Cukup aneh bukan, namun jangan
seuzon dahulu bila ini merupakan penipuan yang dilakukan oleh lazada,
sebenarnya ini merupakan kesalahan dari pihak JNE yang salah alamat. Bila
barang sudah diasuransikan tidak masalah JNE mau menanggung segala kerugia yang
timbul, tapi ingat ini hanya jika barang sudah diasuransikan kepada pihak JNE.
Yang kedua saya ingin
membahas OLX sebelum pada pembahasan pokok kita, Penipuan Di Tokopedia. OLX
juga termasuk platform jual beli online dengan memiliki perbedaan dengan toko
online lainnya. Perbedaannya ialah pada sistemnya, OLX hanya sebagai mesinperantara
antara penjual dan pembeli, artinya OLX tidak bisa menyediakan keamanan dan
keselamatan sebab ia hanya sebagai penyedia layanan. Cara kerja ini bisa kamu
jumpai seperti pada grub-grub fb yang berisi jual beli, hanya saja OLX
diwujudkan dalam bentuk web yang lebih kompleks. Disini tidak ada layanan kirim
dahulu baru dibayar seperti yang ditawarkan oleh tokopedia dan bukalapak. Pada
OLX memiliki semboyan klik ketemuan deal, jadi segala keselamatan ditanggung
oleh para penggunanya. Miripkan sama grub jual beli difb, jika kita mau beli
digrub tersebut kita harus mengadakan perjanjian dulu kepada pembelinya.
Ada beberapa kasus
penipuan yang terjadi pada platform OLX, ingat OLX tidak melakukan penipuan
hanya saja salah satu usernya melakukan tindak kecurangan dan karena hal itu
OLX juga tidak akan bertanggung jawab. Salah satu kasusnya ialah saat melakukan
ketemuan secara sendirian sang pembeli malah dikeroyok dan dirampok
habis-habisan, ada juga yang barangnya tidak sampai, bahkan pernah ada kasus
penculikan saat melakukan ketemuan dengan si pedagang.
Karena saking maraknya penipuan took online bersistem ketemuan seperti ini, maka terciptalah Lazada, Blibli, Tokopedia, dan Bukalapak yang meganut sistem terverifikasi oleh pihak manapun, keamananya adalah barang sampai uang baru akan diterima oleh pedagang. Beginilah alurnya
Pertama pembeli akan
mencari barangnya terlebih dahulu, bila sudah pas ia lalu diperintahkan oleh
pihak tokopedia untuk mengirimkan uang kerekening tokopedia sendiri, perlu
diulang rekening tokopedia bukan rekening si penjual. Katakanlah penjual A
kemudian mendapatkan pesan dari pihak tokopedia untuk segera mengirimkan barang
ini ke alamat ini melalui ini. Jika sudah maka pedagang akan mendapatkan struk
atau nomor resi dari pihak pengirimannya misalnya saja JNE. Nomor resi ini lalu
dikasihkan sama piha tokopedia sebagai verifikasi sekaligus untuk mengtrack
apakah barang sudah sampai. Bila ditrack atau saat pelacakan barang oelh
tokopedia ternyata barang sudah sampai maka pembeli diwajibkan untuk
mengkonfirmasi barangnya. Nah saat konfirmasi inilah yang membuat para pembeli
merasa sangat aman jika barangnya tidak sesuai difoto, ia bisa mengembalikannya
barang tersebut lewat menu konfirmasi.
Lalu apabila si
pembeli sudah mengkonfirmasi, barulah uang ditransfer dari rekening tokopedia
ke rekening penjual A. Selamat anda tenang hatipun senang….
Namun disaat sudah
adanya peraturan seperti itu tetap saja ada saja orang yang ingin melakukan
kejahatan. Ada sebuah kasus penipuan yang dilakukan oleh pihak penjual, yakni
kasus pencurian password. Setelah melakukan transfer uang ke rekening
tokopedia, si pembeli mendapatkan pesan dari si penjual untuk mengirimkan nomor
dan alamat emailnya diperlukan jika nanti si penjual ingin menghubung si
pembeli. Si pembeli akhirnya mengirimkan email dan nomor hpnya, tak selang
beberapa lama si pembeli mendapatkan sebuah pesan yang isinya mengenai bonus
dan diskon dari tokopedia, dan si pembeli dusuruh untuk mengambil diskon
tersebut melalui sebuah link. Padahal pesan ini bukanlah pesan dari tokopedia
melainkan dari si penjual yang menyamarkan emailnya dengan nama samara
tokopedia. Si pembeli akhirnya masuk kepada link tersebut, ia kemudian login
pada link tersebut dan dimulailah jebakan batmannya.
Link yang diberikan
bukanlah link asli dari tokopedia ia juga menyamarkannya misalnya saja
user.tokopedia.co.id atau free.tokopedia.com, diweb inilah telah dipasangi
sebuah system yang bernama phising atau fishing (memancing). Saat username dan
password dimasukkan maka si penjual akan login menggunakan user dan password
tersebut dan dengan begitu cepat megkonfirmasi penerimaan barang. Ketika
konfirmasi barang sudah dilakukan maka otomatis uang akan masuk ke kantong
penjual.
Karena kasus tersebut
akhirnya pihak tokopedia lebih mengamankan diri dengan melakukan proteksi pada
nomor hp user sebagai outentikasi sebelum login. Tapi tetap saja sebagai
seorang pembeli yang baik kita perlu waspada dan berhati-hati dalam melakukan
jual beli. Sekian
Wassalamualaikum wr.wb
0 komentar:
Post a Comment